Cara Menjadi Pelaut yang Disukai

Daftar Isi


PELAUT YANG DISUKAI

Pelaut yang disukai. Apa maksudnya? Disukai siapa?

Mungkin kamu, atau ada teman-teman kamu, selalu dikejar lowongan. Bukan saja ketika sedang OFF di rumah. Tidak jarang, masih on board pun tawaran chance dengan gaji yang lebih baik datang. Itulah pelaut yang disukai.

Kenapa kok bisa begitu? Sementara ada  banyak teman pelaut  yang sudah berbulan-bulan di rumah, bolak-balik telpon ke personalia, jawabannya masih sama, "Kosong."

Kamu dan teman-teman kamu itu termasuk pelaut yang beruntung. Pelaut yang dicari, disukai. Apa sih sebabnya? Apakah karena dokumennya lengkap?

Kelengkapan dokumen dan validitasnya memang sebuah keniscyaan. Tidak bisa dihindari.

Selain dokumen yang lengkap dan valid, tentu kamu juga harus sehat atau fit for duty yang dinyatakan oleh medical certificate dari rumah sakit yang ditunjuk.

Di balik itu semua  sebetulnya ada  hal yang tidak kalah penting.  Ini menyebabkan seorang pelaut berbeda dan  bernilai lebih dari pelaut lainnya sehingga menjadi pelaut yang disukai.


Disiplin Kerja

Selama on board apakah kamu punya disiplin kerja. Ini biasanya tercatat dalam laporan kondite yang secara periodik dilaporkan ke manajemen.

Disiplin kerja meliputi disiplin waktu dan prosedur. Lima-sepuluh  menit sebelum waktu kerja, kamu sudah siap, tidak perlu dipanggil.

Kamu yang punya disiplain kerja yang baik bekerja tanpa diperintah.

Kamu tahu tugasmu. Kamu menunjukkan usaha dan kesungguhan. Kamu berkomunikasi dengan rekan kerja. Baik atasan maupun bawahan.

Kamu mengerti apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya

Jika kamu seorang leader, maka kamu punya rencana kerja dan melakukan fungsi kontrol dengan konsisten.


Disiplin Pribadi

Disiplin pribadi menyangkut kebiasaan sehari-hari kamu di luar kerja. Ini terlihat, misalnya,  dari ketekunan kamu beribadah. Rutin melakukan kegiatan positif  seperti berolah raga agar tetap bugar dan sehat,  membaca buku, atau bermain musik.


Hubungan Sosial

Ini adalah tentang bagaimana kamu bergaul. Bisa menghargai orang lain atau tidak. Sering membikin masalah atau tidak. Orang yang sering membuat masalah (trouble maker) gemar mencari kesalahan orang lain.

Bagaimana hubungan sosial  kamu? Jika punya  hubungan sosial yang baik berarti kamu telah menjalin hubungan dan komunikasi yang sehat. Baik terhadap teman kerja di atas kapal ataupun kepada teman yang sedang OFF  di darat.


Do and Don't

Berikut beberapa hal yang baik dan tidak baik dilakukan:
  1. Menghargai siapa saja tanpa memandang jabatan
  2. Tidak membentuk kelompok-kelompok
  3. Tidak genar menyalahkan atau mencari-cari kesalahan
  4. Tidak suka menonjolkan atau membangga-banggakan diri sendiri
  5. Care atau perhatian terhadap orang lain
  6. Suka membantu atau menolong dalam kebaikan

Menghargai orang lain
Praktek ini gampang dilakukan. Tidak butuh biaya. Contoh sederhana mengucapkan salam. Seorang perwira yang masuk ke dapur dimana koki sedang bekerja, kemudian menyapa dengan "Selamat pagi", merupakan cara menghargai orang lain.

Atasan yang memberi order dengan kata "Tolong" atau mengoreksi dengan kata "Maaf" merupakan upaya menghargai orang lain tanpa memandang jabatan.


Membentuk kelompok
Berkelompok karena kesamaan asal sekolah, kesamaan suku, kesamaan kegemaran dapat berefek buruk terhadap hubungan kerja atau sosial di atas kapal. Akan timbul sikap membeda-bedakan, mengutumakan anggota kelompoknya, mengalahkan yang lain.

Itulah beberapa hal yang menyebabkan seorang pelaut disukai dan dicari. Disiplin kerja, loyalitas, dan hubungan sosial yang baik. Mengenai bagaimana cara menjadi pelaut, dapat diterima bekerja di kapal bisa dibaca di sini.



Posting Komentar